Rabu, 29 Oktober 2008

Jangan Melanggar Aturan Lalin


Pulang dari meliput rapat pleno KPU Kota Palu. Saya ditangkap Polantas Polresta Palu. Di Jl Rajamoili, orang Palu nyebutnya “pantai”, begitu saja. Soalnya orang yang kubonceng te pakai helm.
Kulirik tu petugas, perasaan kenal dech ni orang. Te taunya ade kelas di STM dulu, Norfhi namanya. Dialog singkat terjadi, dia arahkan saya ke Pos jaga Jl Hasanudin, depan Bank BNI.
Beberapa saat kemudian saya datang ke pos itu. Mobil pelayanan SIM keliling Polresta Palu mangkal di situ, Bribda Bagus nama petugas itu, kita cukup akrab, soalnya sering ku wawancarai.
Beberapa saat kemudian saya diarahkan ke Komandan Regu, namanya Arman, dia juga adik kelasku. Arman minta KTP, saya buka dompet, ngambil KTP-ku. “Berapa uangmu?, beli rokok dulu,” kata Arman.
Arman dan Norfhi akhirnya tahu dompetku kosong. Te ada duitnya. Loloslah aku. Yang saya pikir, bagaimana kalau itu orang lain, trus dalam kondisi bokek kayak saya juga. Pasti mendarat alias jalan kaki pulangnya. Soalnya meski HP-ku dua, semua te ada pulsanya.
Apalagi kalau dia tahu bensinku kosong, mudah-mudahan dia tidak menangis…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar